PINDAD PM-3 PDW ( PINDAD PISTOL MESIN - 3 PDW )
PM3 (pistol mesin 3) adalah konsep senjata yang saya buat sendiri berdasarkan trend PDW/personal defense weapon yang kini makin berkembang. Sesuai dengan namanya, PDW adalah konsep senjata bela diri bagi personel militer garis belakang seperti kru altileri, personel perbekalan, kru senjata berawak seperti tank, pesawat, mupun helikopter maupun operasi pengamanan VIP.
Fungsi ini hampir mirip dengan SMG, hanya saja PDW menawarkan bentuk yang lebih ringkas serta memiliki daya bunuh melebihi SMG, bahkan menyamai senapan serbu. Hal ini dimungkinkan karena PDW mengadopsi jenis kaliber peluru baru yang lebih ampuh dari peluru 9mm pada kebanyakan SMG; contoh: peluru 5,7 x 28 mm milik FN P90 atau 4,6 x 30 mm milik HK MP7 PDW.
Inovasi serupa sebenarnya sudah dibuat oleh Pindad dalam prototipe Pistol Serbu, yang menembakkan peluru 5,56 x 21 mm. Menurut Pindad, peluru ini diklaim mampu melumpuhkan musuh pada jarak 100 s/d 150 m, jauh melebihi jangkauan pistol ataupun kebanyakan SMG. Peluru ini sejatinya adalah peluru senapan serbu kaliber 5,56 x 45 mm yang dipotong kira-kira setengahnya, kemungkinan untuk mengakomodasi bentuk magazine pistol PS 01 serta mengurangi efek recoil. Dengan bentuk proyektil runcing, peluru ini dapat meluncur stabil pada lintasan sampai pada jarak maksimal. Lalu muncul ide untuk menggunakan peluru 5,56 x 21 mm ini dalam sebuah platform SMG/PDW yang lebih stabil daripada pistol, sehingga pada akhirnya potensi peluru ini dapat dimaksimalkan.
Berikut adalah deskripsinya:
1. Receiver berbahan dasar polymer dan merupakan kombinasi dari receiver PM 2 Pindad dengan MP 7, termasuk pada bagian popor sorongnya. Sedangkan pistol grip sekaligus tempat masuknya magazine masih setia menganut desain pistol P2 V3 Pindad.
2. Operasi menggunakan sistem blowback.
3. Memiliki fitur ambidextrous yang meliputi fire selector switch diatas pistol grip serupa dengan milik pistol P2 V3 dengan opsi safe, single shot, automatic. Pengokang berada di belakang kamar peluru, tepat diatas popor.
4. Flash hider serupa dengan milik SS1 dan dapat dipasangi silencer.
5. Dilengkapi rel picatinny yang dipasang pada keempat sisi, sehingga memudahkan pemasangan asesoris pendukung seperti optik maupun front grip untuk menstabilkan senjata saat ditembakkan dalam mode otomatis.
6. Pisir dan pejera model flip top.
Spek PM3
Asal : Indonesia
Kaliber : 5,56 x 21mm
Sistem operasi : blowback
Panjang popor terentang : 580 mm
Panjang popor masuk : 370 mm
Panjang laras : 180 mm
Bobot kosong : 1,7 kg
Vo meninggalkan laras : 508 m/s
Jarak efektif : 150 m
rate of fire : 900 ppm
kapasitas magazine : 18/30 peluru
Berikut adalah deskripsinya:
1. Receiver berbahan dasar polymer dan merupakan kombinasi dari receiver PM 2 Pindad dengan MP 7, termasuk pada bagian popor sorongnya. Sedangkan pistol grip sekaligus tempat masuknya magazine masih setia menganut desain pistol P2 V3 Pindad.
2. Operasi menggunakan sistem blowback.
3. Memiliki fitur ambidextrous yang meliputi fire selector switch diatas pistol grip serupa dengan milik pistol P2 V3 dengan opsi safe, single shot, automatic. Pengokang berada di belakang kamar peluru, tepat diatas popor.
4. Flash hider serupa dengan milik SS1 dan dapat dipasangi silencer.
5. Dilengkapi rel picatinny yang dipasang pada keempat sisi, sehingga memudahkan pemasangan asesoris pendukung seperti optik maupun front grip untuk menstabilkan senjata saat ditembakkan dalam mode otomatis.
6. Pisir dan pejera model flip top.
Spek PM3
Asal : Indonesia
Kaliber : 5,56 x 21mm
Sistem operasi : blowback
Panjang popor terentang : 580 mm
Panjang popor masuk : 370 mm
Panjang laras : 180 mm
Bobot kosong : 1,7 kg
Vo meninggalkan laras : 508 m/s
Jarak efektif : 150 m
rate of fire : 900 ppm
kapasitas magazine : 18/30 peluru
6 komentar:
Memang hebat orang Indonesia ... Lanjutkan!
PDW Tiga... bikin makin cinta Indonesia...
PINDAD LNJUTKAN TERUS INOVASINYA..JGN MAU KLAH DGN NEGARA2 LAIN..
Pindad lanjutkan perjuanganmu, ciptakan karyamu yang mengharumkan bangsa.
Kelak aq besar nanti ingin mnjadi bagian darimu.
Posting Komentar