FN P90 PDW
FN P90 SMG adalah senapan mitraliur atau SMG ( Sub-Machine Gun ) adalah senjata kembangan FN Belgia pada tahun 1980an. SEnjata ini bukan sebagai senjata pendukung, tapi merupakan senjata yang biasa dipakai untuk tim artileri tank, tim penyusup, dan tim perang jarak dekat. Senjata mesin dengan amunisi pistol ini terbukti ampuh dalam melumpuhkan musuh yang menggunakan kevlar ( pelindung tubuh, biasanya tahan peluru pistol ). Oleh karena itu, desainer FN mengembangkan senjata ini dengan meningkatkan daya penetrasinya, yang awalnya dikenal sebagai SS90. Untuk mendapat daya penetrasi yang tinggi namun tetap memiliki recoil ( gaya balik dari penembakan peluru, untuk memahaminya harus mengerti hukum aksi-reaksi ) yang rendah, FN menggunakan small-bore approach ( jenis peluru khusus untuk FN SS90, sangat ringan namun berkekuatan besar ), yang bentuknya terlihat seperti standar 5.56 NATO. Perlu dicatat bahwa beberapa dekade sebelum FN, beberapa negara juga sudah mencoba hal yang sama, seperti halnya AS, mencoba dengan M1 carbines yang diset untuk amunisi .221 Jhonson Spitfire pada akhir tahun 1950. Kemudian Colt yang memproduksi .22 SCAMP dan amunisi 5.6x30 MARS untuk SCAMP dan MARS yang bergolongan " Mini Assault Riffle" ( golongan Assault Riffle namun memiliki barrel dan amunisi ukuran kecil ). Dan perlu dicatat bahwa 5.6x30 MARS secara idak langsung merupakan pendahulu 5.6x28 untuk SS90, meskipun jelas terlihat lebih ringan dan cepat. Menjelang awal 1990an, karena sampai setelah SS90 tidak ada yang menggunakan konsep small-bore approach, maka FN ingin membuat PDWnya sendiri dengan konsep yang digunakan SS90, namun lebih ringan dan akurat dengan jarak efektif 200-250 meter. Dan akhirnya proyek tersebut dimulai dengan nama proyek " Project 90". Hasilnya adalah senjata dengan berat yang lebih ringan, lebih kecil, kapasitas magasin yang lebih besar, dan tahan tidak dirawat dalam waktu lama.
Untuk mengurangi berat dan ukuran, FN memberikan desain baru dengan stock yang sebenarnya diset untuk bullpup yang tentu lebih ringan dan terbuat dari polimer tahan banting. Magasin yang bermuatan sangat besar itu juga terbuat dari polimer semi transparan yang mampu memuat 50 peluru dalam dua baris. Untuk meminimalisir ukuran senjata, FN mengadopsi bentuk sistem yang ada di Amerika. Yaitu dengan menaruh magasin pada bagian atas barrel, dengan cadridge ditempatkan pada posisi horizontal menghadap ke kiri. Dengan digunakannya sistem Hall, maka untuk menembak harus ada sistem putar pada ujung pemasok peluru yang diopraskan dengan baut, dan memasukkan peluru searah barrel. Kemudian pihak FN memasang helical ramp ( sistem pemutar pada ujung pemasok magasin ) untuk memutar amunisi searah barrel.
Hasilnya, pada tahun 1990an menculah FN P90 ( P90 berasal dari nama proyek " Project 90" ) PDW dengan perkembangan amunisi 5.7x28 SS190. Juga dengan mengganti bahan peluru dengan dual-core ( besi/aluminium ) yang dapat memberikan daya penetrasi lebih kuat pada kevlar. Beberapa jenis peluru juga dikembangkan untuk senjata ini.