GUNS N KILLS

H&K G36 Assault Riffle adalah senapan serbu berkaliber 5.56x45mm didesain pada awal 1990an untuk menggaantikan G3 senapan tempur berkaliber 7.62mm. Dan pada awal 1997 senjata ini secara resmi menggantikan G3 dalam Bundeswehr ( kemiliteran Jerman ). Senapan ini dapat menggunakan magasin bermuatan 30 butir dan magasin drum Beta C-Mag Drum.

Berawal dari Bundeswehr yang menginginkan senjata baru selain G3 dan adanya desakan dari NATO untuk membuat senapan berkaliber standar NATO atau kaliber serupa. Dibuatlah versi G11, namun ditolak dikarenakan tidak sesuai dengan standar kaliber NATO. Kemudian disusul dengan G41 dan G33 yang telah menggunakan kaliber 5.56. Namun ditolak kembali, akhirnya HK pun kebingungan, dan pada akhir kebuntuan tersebut, diciptakanlah HK50 yang mengadopsi sistem dari G41 dengan beberapa perubahan. Dan akhirnya senjata ini diterima, bahkan pada uji coba, senjata ini dapat mengungguli rival terberatnya, yaitu Steyr AUG.

Kemudian HK50 diproduksi sekitar 33,000 pucuk untuk Bundeswehr dan secara resmi diganti namanya menjadi G36 pada pertengahan 1997. Disusul kemudian 17,000 pucuk tambahan. Dan pada bulan Juli 1998 Pihak Kemiliteran Spanyol menyatakan menggunakan produk G36E ( versi ekspor untuk G36 standar, perbedaannya akan dijelaskan pada bagian bawah post ini ) dibawah lisensi FACOR ( unit persenjataan Spanyol ).

G36 adalah Senapan Serbu berkaliber 5.56x45mm yang ditembakan pada senapan berlaras pendek. G36 memiliki desain konvensional dan komponen yang umum dijumpai. Komponen yang selalu sama pada setiap seri dari G36 adalah pada reciever dan stocknya, sistem rotasi baut dan pengembalian posisi baut. Pada recievernya terdapat barrel, lengan untuk membawa yang terintegrasi sight, trigger dengan pegangan pistol, pelindung tangan, dan kantung penerima magasin ( Seluruh komponen standar selain stock G36 tergabung menjadi satu, haya verci G36C dan G36K yang memiliki pegangan yang berbentuk rail yang dapat dilepas, namun tidak jauh berbeda dari bentuk dasarnya ).

G36 memiliki barrel mengapung, karena barrelnya tidak bersentuhan langsung dengan pelindung tangan, ini bertujuan untuk meminimalisir panas yang diterima tangan para pengguna. Dan barrelnya dihubungkan dengan reciever menggunakan baut khusus yang dapat dilepas dengan kunci inggris. Barrelnya dibuat dengan proses tempa palu dingin dan dengan fitur kaliber berlapis krom dengan rasio 6 kaki ( sebenarnya sistem ini sudah ada pada G3 namun karena rasionya 7 kaki dan harus menggunakan kaliber yang besar, maka kakinya dikurangi 1 pada G36 ) dan rasio putaran tembak 1:7 in. Barelnya jga memiliki blok gas dan  kerah yang dapat digunakan untuk memasang bayonet atau peluncur granat dan penyelubung cahaya ( flash hider ).

G36 dapat dirangkai dan dibongkar tanpa alat khusus. Untuk tujuan pembersihan, G36 ketika dibongkar akan menjadi 4 bagian, yaitu reciever, mekanisme pengembalian, bagian baut pendorong, dan bagian trigger.

selektor tembak dan pengaman berada pada kedua sisi reciever, pilihan pada selektor adalah "S" untuk mode aman ( "Sicherheit" ), "E" untuk semi otomatis ( "Einzelfeuer" ), dan "F" untuk otomatis penuh ( "Feuerstoss" ). Sistem pengaman senapan menonaktifkan trigger jika diaktifkan. HK juga memiliki beberapa jenis dari trigger, salah satunya adalah " Navy ", dimana settingangnya tetap seperti trigger standar, namun penandanya telah menggunakan pictogram. Ada juga trigger semi otomatis, dmana pilihan "F" dihilangkan.

Peluru G36 dipasok dari magasin berbentuk kurva bermuatan 30 butir ukuran 5.56x45mm NATO namun berbeda dari STANAG. Magasin itu terbuat dari polimer tahan banting dan dapat disatukan dengan magasin sejenis menggunakan clip untuk memudahkan reload / reload dengan cepat, bahkan terkadang bisa mengklip sampai dengan 3 magasin sekaligus. Selain magasin muatan 30 peluru juga dapat beradaptasi dengan BETA C. Mag Drum yang bermuatan 100 butir peluru.

G36 dilengkapi dengan stock lipat ke arah samping dan bipod lipat untuk senjata ini, dimana ketika stocknya dilipat, pada ujung stock terdapat pengait untuk dikaitkan pada pelindung tangan. Menembak dengan stock dilipat membuat kinerja menembak senjata ini meningkat, terutama dalam mengurangi recoil ( lihat halaman SMG )pada reciever. Pada bagian bawah stock tersebut terdapat pin untuk mengaitkannya pada reciever saat melakukan pembersihan.

G36 adalah sebuah senapan serbu ringan, yang terbuat dari polimer anti korosi ( sebenarnya adalah serat karbon yang di pres dan dilapisi polimer pengeras ), seperti pada bagian : Reciever, stock, trigger ( termasuk grip dan fire selector), feed magasin ( tempat memasang magasin ), dan grip depan. Bagian yang tidak terbuat dari polimer karbon adalah barrelnya yang terbuat dari baja yang dilapisi krom.

Standar sight ( penanda untuk membantu menembak, biasanya terbuat dari polimer dan memiliki lensa yang bisa untuk zoom in ) untuk G36 Jerman adalah ZF 3x4° dual optical sight yang merupakan kombinasi antara 3x magnified telescopic sight( dimana penanda utamanya untuk jarak 200 meter, sedangkan penanda jatuh pelurunya untuk jarak 400, 600, dan 800 meter ) dan unmagnified reflex red-dot sight ( diset untuk jarak 200 meter ) yang terpasang diatas sight teleskopik.

Untuk versi ekspor hanya menggunakan 1.5x magnified telescopic sight yang maksimal hanya mencapai 300 meter untuk penanda jatuh peluru. Semua jenis G36 dapat beradaptasi dengan Hensoldt NSA 80 third-generation night sight, yang dikaitkan pada pegangan cangking pada bagian atas senjata dan diset di depan telescopic sight, selain night sight, G36 dapat beradaptasi dengan beberapa sight standar untuk senapan serbu.

Dibawah ini adalah jenis-jenis dari G36 :

G36E/V : awalnya dikenal dengan sebutan G36E ( E singkatan dari Export, merupakan versi dari G36 yang digunakan kemiliteran Spanyol ) kemudian dibuatlah G36V, yang sebernarnya sama saja dengan G36E namun menghilangkan fitur dudukan bayonet. Untuk versi G36E memiliki fitur 1.5x magnified  telescopic sight, dan dudukan bayonet untuk bayonet standar NATO. Versi ini diproduksi untuk Spayol dan Latvia.

MG36 : ( MG adalah singkatan Machinegewehr - Machine Gun, atau senapan mesin ) light machine gun ( senapan mesin ringan ) adalah versi G36 dengan tambahan barrel yang berat dan cook-off resistance. Namun untuk MG36 dan MG36E tidak lama diproduksi oleh H&K. 

G36K : ( K adalah singkatan dari Kurz yang berarti pendek ) adalah varian dengan laras lebih pendek (dilengkapi dengan tipe flash surpressor-terbuka) dan forend lebih pendek, yang mencakup rail bawah yang dapat dipasangi aksessoris untuk operasi tactical, seperti senter UTL dari pistol jenis USP. Barrel senapan ini tidak dapat dipasangi senapan granat dan bayonet. Senjatanya mempertahankan fitur dudukan yang dapat dipasangi dengan peluncur granat AG36. G36K dalam versi militer Jerman dapat deradaptasi dengan magasin C-Mag 100-round drum. Ada dua varian dari G36K. Yang pertama dan paling umum dikenal memiliki 3x magnified telescopic sight. The second and highly preferred variant of the G36K is the one with the iron sights and rail (no scope included). Varian kedua dan sangat disukai dari G36K adalah versi yang hanya menggunakan iron sight dan rail ( tanpa telescopic sight ). Hal ini membuat lebih banyak aksessoris yang dapat dipasang dan memiliki bentuk yang lebih kecil.

G36C : ( C adalah singkatan dari compact ) adalah pengembangan lebih lanjut dari G36K. Memiliki laras lebih pendek (dari G36K), dan flash hider-cabang empat tipe terbuka. Laras sangat pendek memaksa desainer untuk memindahkan blok gas lebih dekat ke ujung moncongnya dan mengurangi panjang dari tabung gas.  Handguard dan stock yang tentu saja lebih pendek dan pegangan cangkingnya digantikan dengan 1.913 Intergrated MIL-STD  Picatinny rail .Dual Optik yang ada pada G36 dan G36K digantikan dengan dudukan set rail untuk iron sights.Handguard pendek memiliki empat titik untuk aksesori, salah satu yang dapat digunakan untuk pegangan vertikal.

G36A2: Ini adalah sebuah sebutan persenjataan dialokasikan ke varian upgrade dari G36 digunakan oleh Angkatan Darat Jerman. G36A2 dilengkapi dengan reseted Zeiss RSA refleks-fast red dot sight yang terpasang pada rel Picatinny yang menggantikan real red dot sight double system Upgrade kit G36A2 juga terdiri dari handguard baru dengan tiga rel Picatinny dan pegangan dengan sebuah trigger yang terintegrasi untuk operasional Oerlikon Contraves  Light Laser Model LLM01 .

Sumber :http://world.guns.ru/assault/as14-e.htm 
             http://en.wikipedia.org/wiki/HK_G36 

PM3 (pistol mesin 3) adalah konsep senjata yang saya buat sendiri berdasarkan trend PDW/personal defense weapon yang kini makin berkembang. Sesuai dengan namanya, PDW adalah konsep senjata bela diri bagi personel militer garis belakang seperti kru altileri, personel perbekalan, kru senjata berawak seperti tank, pesawat, mupun helikopter maupun operasi pengamanan VIP.

Fungsi ini hampir mirip dengan SMG, hanya saja PDW menawarkan bentuk yang lebih ringkas serta memiliki daya bunuh melebihi SMG, bahkan menyamai senapan serbu. Hal ini dimungkinkan karena PDW mengadopsi jenis kaliber peluru baru yang lebih ampuh dari peluru 9mm pada kebanyakan SMG; contoh: peluru 5,7 x 28 mm milik FN P90 atau 4,6 x 30 mm milik HK MP7 PDW.

Inovasi serupa sebenarnya sudah dibuat oleh Pindad dalam prototipe Pistol Serbu, yang menembakkan peluru 5,56 x 21 mm. Menurut Pindad, peluru ini diklaim mampu melumpuhkan musuh pada jarak 100 s/d 150 m, jauh melebihi jangkauan pistol ataupun kebanyakan SMG. Peluru ini sejatinya adalah peluru senapan serbu kaliber 5,56 x 45 mm yang dipotong kira-kira setengahnya, kemungkinan untuk mengakomodasi bentuk magazine pistol PS 01 serta mengurangi efek recoil. Dengan bentuk proyektil runcing, peluru ini dapat meluncur stabil pada lintasan sampai pada jarak maksimal. Lalu muncul ide untuk menggunakan peluru 5,56 x 21 mm ini dalam sebuah platform SMG/PDW yang lebih stabil daripada pistol, sehingga pada akhirnya potensi peluru ini dapat dimaksimalkan.

Berikut adalah deskripsinya:
1. Receiver berbahan dasar polymer dan merupakan kombinasi dari receiver PM 2 Pindad dengan MP 7, termasuk pada bagian popor sorongnya. Sedangkan pistol grip sekaligus tempat masuknya magazine masih setia menganut desain pistol P2 V3 Pindad.

2. Operasi menggunakan sistem blowback.

3. Memiliki fitur ambidextrous yang meliputi fire selector switch diatas pistol grip serupa dengan milik pistol P2 V3 dengan opsi safe, single shot, automatic. Pengokang berada di belakang kamar peluru, tepat diatas popor.

4. Flash hider serupa dengan milik SS1 dan dapat dipasangi silencer.

5. Dilengkapi rel picatinny yang dipasang pada keempat sisi, sehingga memudahkan pemasangan asesoris pendukung seperti optik maupun front grip untuk menstabilkan senjata saat ditembakkan dalam mode otomatis.

6. Pisir dan pejera model flip top.

Spek PM3
Asal : Indonesia
Kaliber : 5,56 x 21mm
Sistem operasi : blowback
Panjang popor terentang : 580 mm
Panjang popor masuk : 370 mm
Panjang laras : 180 mm
Bobot kosong : 1,7 kg
Vo meninggalkan laras : 508 m/s
Jarak efektif : 150 m
rate of fire : 900 ppm
kapasitas magazine : 18/30 peluru

Senapan Mesin Ringan ( Light Machine Gun )Minimi dikembangkan oleh FN Herstal pada akhir 1970an hingga awal 1980an, dan mulai dibuat secara masal pada awal 1982 di Belgia, dan pada waktu yang hampir bersamaan US Army mengadopsi senjata ini dengan nama M249 Squad Automatic Weapon ( Senjata Otomatis untuk Squad, SAW ). Senjata ini memiliki berat sekitar 7.1 kg dan panjang total sekitar 1040 mm da panjang barrel sekitar 465 mm. Senjata ini dapat menembakkan 750 - 1000 peluru per menit. Untuk senjata ini memiliki berbagai aksessoris seperti bipod lipat berbagai jenis, walaupun sebenarnya sudah ada tripod yang dapat digunakan pada senjata ini, yaitu M192 LGM. Selain itu, senjata ini dapat beradaptasi dengan Magasin STANAG untuk kaliber 5.56x45mm NATO yang biasa digunakan pada M16 dan M4 sebagai magasin dalam keadaan darurat. Sejak munculnya Minimi Light Machine Gun, variasi senapan mesin ringan semakin banyak dan bervariasi. 

Pertama, munculnya versi Para ( Paratroper ), dengan barrel dan stock yang lebih pendek ( panjang barrel ukuran standar sekitar 465 mm, sedangkan versi Para hanya 349 mm ). Dengan sedikit mengurangi jarak tembak dan kekuatan, senjata ini diset lebih ringan dan kecil ( Berat versi standar sekitar 7.1 kg, sedangkan Para sekita 6.1 kg )yang di khususkan untuk bergerak lebih bebas dan bermanuver dengan cepat. 

Tidak lama kemudian, versi SPW ( Special Purpose Weapon - Senjata operasi khusus ) sedang dikembangkan oleh kemiliteran Amerika untuk US Special Force Command ( US SOCOM - unit militer khusus Amerika Serikat ), dengan stock yang serupa dengan versi Para dan panjang barrel yang diantara versi standar dan Para ( Untuk versi standar panjang barrel 465 mm, versi Para 349 mm, sedangkan versi SPW sekitar 406 mm ) dan berat yang jauh lebih ringan ( Hanya sekitar 5.75 kg ). Senjata ini dapat beradaptasi dengan sebagan besar aksessoris untuk M4 SOPMOD ( dan mungkin lain hari senjata ini akan diberi nama SOPMOD juga ). Namun untuk senjata ini memiliki kecepatan tembak yang lebih pelan dan menghilangkan fitur untuk Magasin STANAG dan hanya bisa menggunakan Pouch Magazine. Kemudian versi SPW dikembangkan kembali menjadi MK. 46 Mod. 0 dengan stock sama seperti versi standar dan tambahan Picannity Rail ( Rail yang berbentuk seperti bunga pada bagian atas pelindung panas ). Selain itu, pegangan, lubang pengisi peluru, dan mountnya dimodifikasi dengan mengurangi beberapa bagian untuk menghemat berat dan biaya. Senjata ini diadopsi oleh US SOCOM untuk NAVSPECWAR.

FN P90 SMG adalah senapan mitraliur atau SMG ( Sub-Machine Gun ) adalah senjata kembangan FN Belgia pada tahun 1980an. SEnjata ini bukan sebagai senjata pendukung, tapi merupakan senjata yang biasa dipakai untuk tim artileri tank, tim penyusup, dan tim perang jarak dekat. Senjata mesin dengan amunisi pistol ini terbukti ampuh dalam melumpuhkan musuh yang menggunakan kevlar ( pelindung tubuh, biasanya tahan peluru pistol ). Oleh karena itu, desainer FN mengembangkan senjata ini dengan meningkatkan daya penetrasinya, yang awalnya dikenal sebagai SS90. Untuk mendapat daya penetrasi yang tinggi namun tetap memiliki recoil ( gaya balik dari penembakan peluru, untuk memahaminya harus mengerti hukum aksi-reaksi ) yang rendah, FN menggunakan small-bore approach ( jenis peluru khusus untuk FN SS90, sangat ringan namun berkekuatan besar ), yang bentuknya terlihat seperti standar 5.56 NATO. Perlu dicatat bahwa beberapa dekade sebelum FN, beberapa negara juga sudah mencoba hal yang sama, seperti halnya AS, mencoba dengan M1 carbines yang diset untuk amunisi .221 Jhonson Spitfire pada akhir tahun 1950. Kemudian Colt yang memproduksi .22 SCAMP dan amunisi 5.6x30 MARS untuk SCAMP dan MARS yang bergolongan " Mini Assault Riffle" ( golongan Assault Riffle namun memiliki barrel dan amunisi ukuran kecil ). Dan perlu dicatat bahwa 5.6x30 MARS secara idak langsung merupakan pendahulu 5.6x28 untuk SS90, meskipun jelas terlihat lebih ringan dan cepat. Menjelang awal 1990an, karena sampai setelah SS90 tidak ada yang menggunakan konsep small-bore approach, maka FN ingin membuat PDWnya sendiri dengan konsep yang digunakan SS90, namun lebih ringan dan akurat dengan jarak efektif 200-250 meter. Dan akhirnya proyek tersebut dimulai dengan nama proyek " Project 90". Hasilnya adalah senjata dengan berat yang lebih ringan, lebih kecil, kapasitas magasin yang lebih besar, dan tahan tidak dirawat dalam waktu lama.

Untuk mengurangi berat dan ukuran, FN memberikan desain baru dengan stock yang sebenarnya diset untuk bullpup yang tentu lebih ringan dan terbuat dari polimer tahan banting. Magasin yang bermuatan sangat besar itu juga terbuat dari polimer semi transparan yang mampu memuat 50 peluru dalam dua baris. Untuk meminimalisir ukuran senjata, FN mengadopsi bentuk sistem yang ada di Amerika. Yaitu dengan menaruh magasin pada bagian atas barrel, dengan cadridge ditempatkan pada posisi horizontal menghadap ke kiri. Dengan digunakannya sistem Hall, maka untuk menembak harus ada sistem putar pada ujung pemasok peluru yang diopraskan dengan baut, dan memasukkan peluru searah barrel. Kemudian pihak FN memasang helical ramp ( sistem pemutar pada ujung pemasok magasin ) untuk memutar amunisi searah barrel.

Hasilnya, pada tahun 1990an menculah FN P90 ( P90 berasal dari nama proyek " Project 90" ) PDW dengan perkembangan amunisi 5.7x28 SS190. Juga dengan mengganti bahan peluru dengan dual-core ( besi/aluminium ) yang dapat memberikan daya penetrasi lebih kuat pada kevlar. Beberapa jenis peluru juga dikembangkan untuk senjata ini.